Tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Budha
Salah satu catatan
sejarah yang sangan penting untuk mengetahui sejarah kerajaan budha, khususnya
Sriwijaya adalah catatan sejarah I-Tsing. I-Tsing adalah seorang pendeta budha
dari Cina. Pada tahun 671, beliau pergi ke India untuk mempelajari ajaran
Budha. Beliau singgah di Sriwijaya selama enam bulan untuk mempelajari tata
bahasa Sansakerta. Ketika kembali dari India, I-Tsing tinggal di Sriwijaya
untuk menerjemahkan naskah-naskah Budha berbahasa Sansakerta ke dalam bahasa
Cina.Pada tahun 689, I-Tsing pulang k eke Kanton. Beliau menjemput empat orang
pembantunya. Kemudian beliau kembali lagi ke Sriwijaya. Beliau menyelesaikan
dua buah karya tulis termasyur, yaitu catatan pendeta-pendeta yang menuntut
ilmu di India pada zaman dinasti Tang. Dalam kedua karya ini, I-Tsing
menguraikan letak dan keadaan Sriwijaya dan Negara-negara nusantara lainnya.
Karya I-Tsing ini menjadi sumber informasi penting tentang sejarah nusantara
abad ke-7, khususnya tentang Sriwijaya.
Berikut tokoh-tokoh
sejarah pada masa kerajaan Budha:
1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah
raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau
berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di pulau jawa mulai sekitar
tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara.
Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana. Pada zaman pemerintahan
Balaputradewa, Sriwijaya menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan
jawa, Semenanjung Malaya, dan Cina. Karena itu, nama Balaputradewa juga dikenal
dinegri lain. Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada
prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa,
sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.
2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah
seorang mahaguru agama Budha yang ada di kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian
I-Tsing, Sriwijaya telah menjadi pusat agama Budha. Di sana ada lebih dari
seribu pendeta yang belajar agama Budha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah
berdiri sebuah perguruan Budha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan
perguruan Budha yang ada di Nalanda, India.
3. Kartanegara
Kartanegara adalah
raja terakhir dari kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok.
Kartanegara memerintah tahun 1268-1292. Kartanegara bergelar Maharajadhirja Sri
Kertanegara Wikrama Dharmottuggadewa. Kartanegara adalah raja yang sangat
terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik,
Kartanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan
mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kartanegara menganut agama
Budha Tantrayana. Tahun 1275, Kartanegara mengirim pasukan untuk menaklukan
kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamaluyu.
Ketika kartanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatra,
Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun
(Indonesia bagian timur). Pemerintahan Kartanegara berakhir ketika diserang
oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kartanegara gugur, seluruh
kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar