Selasa, 16 Desember 2014

Tokoh-tokoh Sejarah Pada Masa Kerajaan Hindu di Indonesia #Part II

Tokoh-tokoh Sejarah Pada Masa Kerajaan Hindu di Indonesia #Part II

6. Ken Arok
Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari. Beliau juga menjadi cikal bakal raja-raja Majapahit. Mula-mula Ken Arok mengabdi kepada Awuku Tunggul Ametung di Tumapel. Tumapel termasuk wilayah kerjaan Kediri. Ken Arok jatuh cinta kepada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung yang terkenal cantik jelita. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung untuk mendapatkan Ken Dedes. Kemudian Ken Arok memperistri Ken Dedes dan menjadi penguasa di Tumapel. Waktu itu di kerajaan Kediri terjadi pertentangan antara raja dan kaum Brahmana. Kaum Brahmana melarikan diri ke Tumapel dan mendapatkan perlindungan dari Ken Arok. Kemudian para Brahmana menobatkan Ken Arok sebagai raja di Tumapel pada tahun 1222. Setelah menjadi raja, Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Amurwabhumi. Nama kerajaannya adalah Singasari.
Berita pendirian kerajaan Singasari, membuat raja Kediri Kertajaya (Dandang Gendis) marah. Kertajaya memimpin pasukan yang besar jumlahnya dari Kediri untuk menyerang Singasari.
Terjadilah pertempuran besar antara Kerajaan Kediri melawan Singasari di desa Ganter. Ken Arok berhasil memenagkan pertempuran. Sejak saat itu, wilayah kerajaan Kediri dikuasai oleh Kerajaan Singasari.
Namun Ken Arok tidak lama memerintah Singasari, pada tahun1247 M, beliau dibunuh oleh suruhan Anusapati, yang merupakan anak tirinya.

7. Raden Wijaya
Raden Wijaya adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya bergelar Kertajasa Jayawardhana. Sebelum menjadi raja, beliau adalah pemimpin tentara Singasari. Dalam pertempuran melawan tentara Jayakatwang, pasukannya kalah. Beliau melarikan diri ke desa Kudadu bersama para pengikutnya. Selanjutnya beliau menyingkir ke Madura dan meminta bantuan Wiraraja, Adipati Sumenep. atas saran Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang dan mengabdikan diri kepadanya. Raden Wijaya diizinkan untuk membuka hutan tarik. daerah inilah yang kemudian berkembang menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya menyusun kekuatan untuk menyerang Jayakatwang. Saat itu datang pasukan kubilai khan dari Cina dengan tujuan menghancurkan Kerajaan Singasari. Mereka tidak mengetahui bahwa Kerajaan Singasari sudah hancur. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk membalas dendam kepada Jayakatwang. Raden Wijaya bekerjasama dengan pasukan Kubilai Khan dari Cina. Dalam waktu singkat, Kerajaan Kediri hancur dan Raja Jayakatwang terbunuh. Setelah itu raden Wijaya bersama pasukannya menyerang pasukan Kubilai Khan.
Pasukan Kubilai Khan dapat dikalahkan dengan mudah. Banyak pasukan Kubilai Khan yang tewas, sisanya melarikan diri. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 M. Beliau didarmakan (disemayamkan) di Candi Siwa di Simping. Kedudukannya sebagai raja digantikan putranya, Kalagemet yang bergelar Sri Jayanegara.

8. Gajah Mada
Gajah Mada adalah Patih Mangkubumi (Maha Patih) Kerajaan Majapahit. Namanya mulai di kenal setelah beliau berhasil memadamkan pemberontakan Kuti. Gajah Mada muncul sebagai seorang pemuka kerajaan sejak masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328). Kariernya dimulai dengan menjadi anggota pasukan pengawal raja (Bahayangkari). Mula-mula, beliau menjadi Bekel Bahayangkari (singkat komandan pasukan). Kariernya terus menanjak dan pada masa Kerajaan Majapahit, dilanda beberapa pemberontakan, seperti pemberontakan Rangga Lawe (1309), Lembu Sura (1311), Nambi (1316), dan Kuti (1319).
Pada tahun 1328 Raja Jayanegara wafat. Beliau digantikan oleh Tribhuanatunggadewi. Sadeng melakukan pemberonyakan. Pemberontakan Sadeng dapat ditumpas oleh pasukan Gajah Mada. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Maha Patih Majapahit pada tahun 1334. Pada upacara pengangkatannya, beliau bersumpah untuk menaklukan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit. Sumpah itu dikenal dengan Sumpah Palapa.
Gajah Mada tetap menjadi Patih Mangkubumi ketika Hayam Wuruk naik tahta. Beliau mendampingi Hayam Wuruk menjalankan pemerintahan. Pada Masa inilah Majapahit mengalami masa kejayaan. Wilayah Majapahit meliputi hampir seluruh Jawa, sebagian besar Pulau Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur hingga Papua.

9. Hayam Wuruk
Hayam Wuruk (1334-1389) adalah raja terbesar Majapahit. Beliau bergelar Sri Rajasanegara. Beliau adalah putra ratu Tribhuanatunggadewi dan Kertawardana. Dibawah pemerintahan beliau, Majapahit mengalami puncak kebesaran dan zaman keemasan. Pada masa itu, Majapahit Gajah Mada berhasil mempersatukan seluruh nusantara.
Daerah kekuasaan Majapahit kurang lebih meliputi wilayah Indonesia saat ini. Perdagangan dengan luar negri, terutama Cina, mencapai kemajuan, begitupula dengan kesusatraan, seni pahat, seni bangun, kehakiman dan agama.
Nama Hayam Wuruk terkanal dalam sejarah Indonesia karena dikisahkan dalam kitab Negarakertagama yang disusun oleh Empu Prapanca. Peninggalan Majapahit yang terkenal dari masa pemerintahan Hayam Wuruk antara lain himpunan kitab sejarah Singasari dan Majapahit hasil karya Empu Prapanca, serta cerita sastra Arjunawiwahana dan Sutasoma gubahan Empu Tabtular. Salah satu peristiwa penting ketika Hayam Wuruk berkuasa adalah kemenangan Majapahit dalam pertempuran melawan Kerajaan Sunda (Pajajaran) tahun 1351. Perang tersebut dikenal dengan sebutan Perang Bubat. Setelah Hayam Wuruk wafat (1389), Majapahit mengalami kemerosotan.


Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar